STUDI FLORA JENIS-JENIS TUMBUHAN DI CAGAR ALAM LEMBAH HARAU JORONG LUBUAK LIMPATO KENAGARIAN TARANTANG KECAMATAN HARAU KABUPATEN LIMA PULUH KOTA SUMATERA BARAT

I.PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Taksonomi tumbuhan sebagai cabang ilmu botani merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang identifikasi (penamaan), klasifikasi (pengelompokan) suatu tumbuhan ke dalam takson atau taksa tertentu dan deskripsi dari tumbuhan tersebut berdasarkan nomenklatur botani atau kode Internasional tata nama tumbuhan yang berlaku secara universal (Tjitrosoepomo, 1991).Taksonomi tidak hanya mengenalkan suatu taksa dengan teori-teori yang ada, tetapi taksonomi mengenalkan suatu tingkatan taksa dengan aplikasi dilapangan dengan cara mengumpulakn jenis-jenis yang ada disuatu tempat dan mampu menentukan klasifikasi dari jenis yang didapatkan yang didahului dengan mengidentifikasi jenis tersebut disertai dengan referensi yang ada, hal inilah yang dikenal dengan Kuliah Lapangan.

Pulau Sumatra adalah salah satu pulau yang vegetasinya secara umum terdiri dari hutan hujan tropika. Luas hutan di Pulau Sumatra adalah sekitar 28.420.000 hektar atau lebih kurang 60% dari luas daerah di Pulau ini. Propinsi Sumatra Barat mempunyai hutan seluas 4.229.730 hektar. Didalamnya terdapat hutan suaka alam seluas 849.128 hektar (Whitmore, 1975).

Menurut DepertemenKehutanan(2001), Cagar Alam Lembah Harau merupakan Kawasan konservasi yang menempati lahan seluas 270,5 hektar, yang terletak di kotamadya payakumbuh, berjarak 7 Km dari Simpang Tanjung Pati,  Kabupaten 50 Kota, Sumatera Barat.Diresmikan sebagai cagar alam Ditetapkan berdasarkan G.B. No. 15 Stbl No. 24 tanggal 10 Januari 1993 yang memiliki potensi Hutan hujan tropika dataran tinggi. Lembah Harau juga merupakan tempat wisata yang terbagi menjadi 2 daerah yaitu Sarasah Bunta dan Aka Barayun.

Pada  kuliah lapangan taksonomi tumbuhan tingkat tinggi ini dipilih lokasi Sarasah Bunta karena pada daerah ini sangat cocok untuk dijadikan sebagai tempat pengkoleksian seluruh jenis-jenis tumbuhan tumbuhan tingkat tinggi. Daerah ini merupakan hutan yang luas dan kaya akan jenis-jenis tumbuhan dan juga tergolong kedalam hutan hujan tropika yang mempunyai susunan tumbuhan yang sangat beranekaragam jenisnya. Daerah ini termasuk kawasan cagaralamyang juga bisa dijadikan sebagai cadangan air bagi masyarakat sekitar dengan air terjun yang airnya mengalir cukup deras. Mengingat pentingnya hutan bagi kehidupan manusia, sebagai pendataan awal bagi kondisi vegetasinya. Maka tempat ini adalah tempat yang sangat cocok untuk melakukan pengoleksian sampel dan penelitian dengan metoda observasi, pengumpulan data dan pengoleksian langsung di lapangan.

Verbenaceae adalah tumbuhan herbaceus yang mana merupakan famili dari tumbuhan yang disebut semak belukar ataupun pohon, yang terdiri dari sekitar 100 genera dan 2.600 jenis (Carr, 2004) dan menurut Tjitrosoepomo (2000) famili ini membawahi sekitar 100-an genera dengan seluruhnya hampir meliputi 3.000 spesies, banyak terdapat di daerah tropika dan sedikit sekali di luar daerah tersebut.

Verbenaceae atau Verbena memiliki hubungan kekerabatan paling dekat dengan Lamiaceae (Labiatae), dan perbedaan batasan antara kedua famili ini belum jelas tetapi karakter dari kedua famili ini yang kelihatannya menjadikan perbedaan.(R Tamin, Syamsuardi,danNurainas.2006).

Verbenaceae merupakan tumbuhan terna, semak atau perdu, kadang-kadang juga berupa pohon atau liana dengan ranting-ranting jelas berbentuk segi empat, jelas kelihatan terutama pada ujung-ujung yang masih muda. Daun tunggal tanpa daun penumpu, duduknya berhadapan, jarang tersebar atau berkarang. Bunga dalam rangkaian yang bersifat rasemos. Kelopak berlekuk atau bergigi 4-5, dapat bervariasi dari 2-6, seringkali zigomorf. Mahkota membentuk buluh yang nyata, berbilangan 5, jarang 4, kebanyakan dengan taju-taju mahkota yang tidak sama besar, sedikit miring, tidak jelas berbibir. Benang sari biasanya 4, 2-2 tidak sama panjang, jarang hanya 2 ditambah 2 yang mandul, atau sama sekali tidak ada. Bakal buah menumpang, tersusun dari 2-4 daun buah yang tepinya melipat ke dalam membentuk sekat, hingga bakal buah terbagi-bagi dalam 4-8 ruang. Salah satu daun kadang-kadang tereduksi, sehingga bakal buah hanya beruang 2. Pada setiap d aun buah terdapat 2 bakal biji yang apotrop atau anatrop, menempel pada tepi daun buah. Tangkai putik pada ujung bakal buah tidak terbagi. Buahnya buah batu yang berisi 2, 4 atau 8 biji. Biji dengan sedikit endosperm, lembaga lurus (Tjitrosoepomo, 2000).

Selanjutnya Carr (2004) memaparkan karakter penting atau monothetic set yang dimiliki famili Verbenaceae seperti batang segiempat (quadrangularis) dan memiliki bau yang harum. Daun, hampir selalu oppositus atau berbentuk ulir, kebanyakan sederhana; stipula tidak ada, bunga hampir selalu bisexual dan zygomorphic; calyx (kelopak) adalah synsepalus, corolla (mahkota) sympetalus, pada umumnya tidak sama pada bagian belakang dan ada juga pada bagian tepi. Androecium yang paling umum terdiri dari 4 Dydinamus, benang sari (stamen) bertipe Adnate terhadap tabung corolla/peryginous dan pada bagian belakang bertipe Alternatus, Gymnoecium terdiri dari pistillum tunggal yang selalu memiliki 2 carpel, bagian ujung tunggal, dan tidak berlekuk/ovary berlekuk, pada umumnya dengan 4 locules (dengan septa yang palsu), masing-masing dengan ovul yang axilla tunggal, nectar berbentuk gelang yang dihasilkan dari dasar ovary pada banyak spesies.

Dilihat dari berbagai jenis tumbuhan yang tergolong ke dalam famili Verbenaceae ini, maka didapatkan deskripsinya sebagai berikut: Herba, perdu, liana atau pohon, kadang pada hutan bakau (Avicennia); kadang berduri, rambut dari berbagai tipe; tidak aromatis atau kadang berbau mirip anggota Lamiaceae. Daun berhadapan atau dalam lingkaran, kadang tersebar; tunggal atau majemuk pinnatus atau palmatus; stipula tidak ada.Bunga dalam spika, panikula, simosa, ada braktea atau involukrum; biseksual jarang uniseksual, umumnya zigomorf; calix (4) 5 (-8) bersatu; corolla (4) 5 (-8) bersatu, imbrikatus, sering berbentuk tabung memanjang dengan bibir yang melebar, kadang-kadang bilabiatus; stamen sering 4 (kadang-kadang didinamus) jarang hanya 2 dengan staminodia, epipetal, ada atau tidak ada diskus; bakal buah 2 karpel, 2 ruang yang jadi 4 karena septa semu, atau 4-5 karpel dengan menjadi 8-10 ruang; 1-2 bakal biji tiap ruang. Buah drupa, nuk atau kapsul; biji umumnya tanpa endosperm.Famili ini terdiri dari sekitar 100 genus dengan 2600 spesies, pantropis, sedikit sekali di daerah temperata. Genus terbesar adalah Clerodendrum memiliki 400 spesies, Verbena memiliki 250 spesies, Vitex memiliki250 spesies, Premna memiliki 200 spesies dan Lantana memiliki 150 spesies (Syamsuardi, dkk,2006).

1.2Tujuan dan Manfaat

            Mengetahui dan mengerti cara dan proses koleksi tumbuhan di lapangan untuk keperluan ilmiah dan spesimen herbarium.

 

II.PELAKSANAAN KULIAH LAPANGAN

2.1Waktu dan tempat

Kuliah lapangan Taksonomi Tumbuhan Tingkat Tinggi kali ini dilaksanakan pada tanggal 23 – 25 Maret 2012, di Lembah Harau Jorong Lubuak Limpato Kenagarian Tarantang Kecamatan Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat. Kemudian dilanjutkan di Herbarium UniversitasAndalas.

2.2Alat, Bahan dan Material yang digunakan

2.2.1 Alat

Pada kuliah lapangan yang telah dilaksanakan, alat yang digunakan adalah gunting tanaman, kertas koran, karung plastik, plastik packing, plastik ukuran 1 kg, plastik ukuran 5 kg, karet gelang, label gantung, parang, tali rafia, lakban, alat tulis, spidol permanen, jarum, benang, kardus bekas, ovenlistrik, kertas mounting, kertas label, lem dan karton.

2.2.2Bahan

Bahan yang digunakan adalah alkohol 70 %

2.2.3Material yang digunakan

Material yang digunakan adalah spesimen koleksi sendiri dan spesimen kelompok lain yang tergabungkedalamfamiliVerbenaceae

2.3Metode

Kuliah lapangan ini menggunakanmetodesurveidanobservasiserta koleksi langsung dilapangan, sedangkan di herbarium dilakukan pembuatan spesimen herbarium, studi spesimen, deskripsi, identifikasi, dan monograf dari jenis tumbuhan yang didapatkan.

2.4Cara Kerja

2.4.1Di lapangan

Pengambilan sampel dilakukan terhadap semua tumbuhan tingkat tinggi yang memiliki organ generatif. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengambilan sampel berdasarkan habitusnya.

            Untuk tumbuhan kecil seperti rumput, herba, dan semak yang ukurannya kecil dikoleksi lengkap (akar, batang, daun, bunga atau buah). Sedangkan untuk pohon, semak besar, liana dikoleksi sebagian sesuai dengan ukuran untuk dikoleksi. Sampel diambil dengan memotong tumbuhan menggunakan gunting tanaman sepanjang ± 30 cm, dengan mengambil masing-masing tanaman tiga rangkap. Kemudian diberi label gantung dengan nomor koleksi dan mengikatnya dengan karet agar tidak tercecer atau tergabung dengan tumbuhan jenis lainnya. Kemudian dicatat habit dan ciri-ciri spesifik spesimen yang didapat. Buah dan bunga dilindungi dengan membungkusnya menggunakan plastik ukuran satu atau lima kilo sesuai dengan ukuran tanaman,lalu diikat dengan karet agar bunga dan buah tetap utuh, lalu dimasukkan ke dalam karung plastik.

 Setelah pengambilan sampel selesai, sampel dibersihkan dan dicatat jumlah sampel yang didapat, nomor koleksi, famili, dan spesiesnya. Selanjutnya masing-masing sampel dikorankan (rangkap tiga), di bagian luar koran ditulis tanggal koleksi, lokasi, nomor kelompok, nomor koleksi, famili, dan spesies. Setelah semua sampel selesai dikorankan, kemudian  dilakukan identifikasi terhadap sampel,kemudian sampel yang telah susun  dimasukkan ke dalam plastik packing, lalu diberi alkohol 70 % sampai basah merata dan dibungkus rapat jangan sampai ada udara dan diberi lakban. Setelah itu dimasukkan ke dalam karung plastik untuk selanjutnya dikerjakan di herbarium.

2.4.2Di Herbarium

Semua koleksi dari lapangan dilakukan pengeringan di herbarium. Sebelum dimasukkan ke oven listrik, spesimenbersertakorannya disusun dalam apitan kertas kardus satu per satu dengan susunan sebagai berikut : kardus – spesimen– kardus – spesimensampaiseterusnyahingga jumlah dirasacukup. Susunan ini diikat dengan tali rafia sehingga spesimen terapit dengan rata. Kemudian dimasukkan ke dalam oven listrik. Pengeringan dilakukan  dengan suhu 70˚ – 80˚C selama 2 x 24 jam. Lama pengeringan tergantung pada jenis tumbuhannya.

Spesimen yang telah dikeringkan dikeluarkan dari oven,kemudian disusun kembali dengan susunan kardus – spesimen– kardus, setelah proses pengeringan selesai, maka dilakukan pengidenfikasian ulang secara lebih mendetail, dengan menggunakan literatur-literatur yang ada di herbarium yaitu : Corner (1969), Steenis (1978), Soerjani (1987) dan lain-lain. Setelah semua specimen teridentifikasi maka kerja selanjutnya adalah dilakukan pemountingan.

Mounting adalah menempelkan spesimen herbarium pada kertas mounting yang dapat dilakukan dengan menjahitkan atau merekatkan koleksi tumbuhan menggunakan lem khusus yang telah diawetkan pada kertas karton putih yang berukuran 29-31 cmX 39-42 cm. Selanjutnya spesimen yang telah dimounting difotokopi dan dibuat. Tahap selanjutnya adalah pemberian label herbarium.

Label herbarium ini memuat tentang nama spesies, famili, lokasi pengambilan spesimen, tanggal pengkoleksian, kolektor, nama daerah specimen dan anotasi dari specimen tersebut. Label  herbarium ini dilem dibagian sebelah kanan bawah kertas mounting. Kemudian semua spesimen dikelompokkan menurut familinya, dimasukkan kedalam map genus warna biru dan disimpan pada tempat yang telah disediakan (herbarium), maka spesimen menjadi material ilmiah yang dapat digunakan untuk penelitian ilmiah.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

 

3.1 Jenis Tumbuhan yang Didapatkan Di Lapangan

Dari kuliah lapangan yang telah dilakukan maka didapatkan jenis – jenis tumbuhan dengan 19 famili dengan jenis yang berbeda beda yaitu :

Tabel Jenis – jenis tumbuhan yang didapatkan di Cagar Alam Lembah HarauJorong Lubuak Limpato Kenagarian Tarantang KecamatanHarau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat.

No Famili Spesies Nomor koleksi Keterangan Lapangan
1

 

 

 

 

2.

Acanthaceae Asystasia  gangetica L.

 

 

 

 

 

 

Justica betonica L.

 

 

 

026

 

 

 

 

 

 

041

Habit perdu, bunga berwarna putih ungu(2) sheet

 

Habit perdu,bunga merah (3) sheet

3 Pseuderanthemum graciliflorum Ridl. 036

 

Habit perdu, bunga berwarna kuning(2) sheet
4 Asteraceae Elephantopus scaber  L.

 

008

 

Habit perdu, bunga berwarna kuning(3) sheet
5 Emilia sonchifolia DC.

 

031 Habit perdu, bunga berwarna putih(2) sheet
6 Erigeronlinifolius Willd. 029 Habit perdu, bunga (3) sheet
7 Eupatorium odoratum L. 011 Habit perdu, bunga berbau menyengat(2) sheet
8 Sonchus oleraceus L.

 

063

 

Habit perdu, bunga berwarna kuning(3) sheet
9

 

 

 

 

Capparidaceae Cleome chelidonii L. 020 Habit herba, bunga berwarna  keungu-unguan(2) sheet
10 Cyperaceae Rhynchospora corymbosa Britt. 016 Habit calamus, bunga berwarna coklat (3) sheet
11 Eriocaulaceae Eriocaulon truncatum.-Ham ex Mart. 010 Habit calamus,bunga berwarna putih  (3) sheet
12 Euphorbiaceae Glochidion laevigatum Hook.f.

 

001 /14

 

Habit pohon, buah berkendaga 3 (2) sheet

 

13 Glochidion obscurum BL.

 

052 Habit pohon buah berwarna merah (1) sheet
14 Glochidion superbum Baill. 061

 

Habit Perdu, bunga berwana biru berbulu (1) sheet

 

15 Hevea brasiliensis Muell.Arg. 015 Habit pohon, bunga berwana putih kehijauan (2) sheet

 

16 Macaranga triloba (Thumb). 045

 

Habit Perdu, bunga berwana hijau muda (3) sheet
17 Mallotus paniculatus Muell. Arg. 050

 

Habit Perdu, bunga berwana merah tua (2) sheet
18 Omalanthus populneus (Geiseler) Pax. 017 Habit pohon, bunga berwarna kekuning kuningan (2) sheet
19 Gesneriaceae Didissandra frutescen (Jack) C.B. Clarke. 055 Habit perdu, bunga berwarna merah muda (3) sheet
20 Guttiferae Calophyllum inopyllum  L. 071 Habit perdu, batang berwarna cokelat(3) sheet
20 Garcinia nigrolineata Planch.

 

040

 

Habit pohon, bunga berwarna kuning (3) sheet
21 Lauraceae Cinnamomom zeylanicum Nees.

 

022

 

Habit pohon, bunga berwarna putih(3) sheet
22 Litsea  costalisNees. 033 Habit pohon, bunga berwarna kuning(3) sheet
23 Loranthaceae Dendrophtoe pentandra (L.) Miq. 032 Habit perdu, batang berwarna cokelat(3) sheetm
24 Malvaceae Sida acuta Burm. 015 Habit perdu, bunga berwarna kuning (3) sheet
25 Sida rhombifolia L.

 

068

 

Habit perdu, bunga berwarna kuning (3) sheet
Urena lobata L 005 Habit perdu, bunga berwarna merah muda(3) sheet
26 Melastomataceae Allomorphia  exigua Blume. 042 Habit Perdu, batang hijau(2) sheet
27 Clidemia hirta Don.

 

003

 

Habit Perdu, aromatik(3) sheet
28 Melastoma malabathricumL. 021

 

Habit Perdu, bunga berwana ungu (2) sheet
29 Pternandra galeata Ridl. 034

 

Habit Perdu,bunga berwarna putihkebiruan (2) sheet
30 Sonerila heterostemon Naud.

 

051

 

Habit herba, bunga berwana ungu hijau (3) sheet
31 Mimosaceae Mimosa sepiaria Benth. 028 Habit perdu, bunga berwarna hijau bongkol (3) sheet
32 Myrsinaceae Labisia PothoniaLindl.

 

067 Habit perdu, bunga berwarna merah muda pekat (3) sheet
33 Myrtaceae Rhodomyrtus tomentosa  Wight.

 

076 Habit Perdu, bunga berwana

merah muda (3) sheet

Eugenia grandis  Wight 078 Habit perdu, bunga berwarna putih (1) sheet
34 Oxalidaceae Oxalis barrelieriL. 058 Habit perdu, bunga berwarna kuning (3) sheet
35 Poaceae Cymbopogon citratus  Stapf.

 

047 Habit calamus, bunga berwarna  kecoklatan (3) sheet
36 Isachne albens Trin. 025

 

Habit liana, bunga berwarna  hijau muda(3) sheet

 

37 Isachne globosa Kuntze. 027

 

Habit liana, bunga berwarna  hijau muda(3) sheet
38 Polygalaceae Polygala paniculata L.

 

024 Habit perdu, bunga berwarna putih(3) sheet
39 Rubiaceae Argostemma involucratum L.

 

057

 

Habit perdu, bunga berwarna putih  (3) sheet
40 Borreria laevis Lamk. 023

 

Habit perdu, bunga berwarna putih  (3) sheet
41 Lasiantus cyanocarpus Jack.

 

072

 

Habit perdu, bunga berwarna putih(2) sheet
42 Nauclea maingayi Hook.f.

 

 

Oldenlia hirsute L.I.

054

 

 

 

059

Habit perdu, bunga berwarna hijau(2) sheet

Habit perdu, bunga berwarna ungu (2) sheet

43 Prisnatomeris malayana Ridl. 074

 

Habit pohon, bunga berwarna putih kehijauan(3) sheet
44 Psychotria angulata Korth.

 

066

 

Habit perdu, bunga berwarna putih kehijauan(3) sheet
45 Uncaria gambir (Hunter)Roxb. 006

 

Habitpohon, batanf berbulu(3) sheet

 

46 Symplocaceae Symplocos odoratissimaChoisy. 013 Habit perdu, bunga berwarna hijau (3) sheet
47 Theaceae Eurya acuminata DC.

 

012

 

Habit pohon, bunga berwarna putih (3) sheet
48 Ploiarium alternifolim Melchior. 018 Habit pohon, bunga berwarna putih-kuning-merah muda-merah (3) sheet

 

49 Verbenaceae Citharexylum quadrangulare Jacq. 044 Habit perdu,bunga berwarna putih (1) sheet
50 Clerodendron minahassae T.end B.

 

007

 

Habit perdu, bunga berwarna putih (2) sheet
51 Stachytarpeta indica Vahl.

 

030

 

Habit perdu, bunga berwarna putih (3) sheet
52 Violaceae Rinorea anguifera Kuntze. 077 Habit pohon, bunga berwarna kuning(2) sheet
53 Vitaceae Vitis hastata (Miq.) 009 Habit liana, bunga berwarna kehijauan(3) sheet
54 Zingiberaceae Alpinia conchirega Griff. 070 Habit herba, bunga berwarna kuning(2) sheet
55 Globba  pendulaRoxb. 049

 

Habit herba, bunga berwarna orange(2) sheet

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa didapatkan 55 species dengan 25 famili. Familinya antara lain adalah Acanthaceae, Asteraceae, Capparidaceae, Guttiferae, Cyperaceae, Euphorbiaceae, Myrsinaceae, Symplocaceae, Violaceae, Lauraceae, Eriocaulaceae, Lorantaceae, Malvaceae, Melastomataceae, Oxalidaceae, Myrtaceae, Gesneriaceae, Mimosaceae,Poaceae, Polygalaceae, Rubiaceae, Theaceae, Verbenaceae, Vitaceae, dan  Zingiberaceae.

Famili yang paling banyak ditemukan di lokasi Cagar Alam Lembah Harau, adalah Rubiaceae dan Euphorbiaceae dengan 7 jenis,serta famili yang cukup banyak adalah Asteraceae  dan Melastomataceae dengan 5 jenis. Sedangkan jenis yang paling sedikit ditemukan adalah dari famili Acanthaceae, Guttiferae, Cyperaceae, Myrsinaceae, Malvaceae, Oxalidaceae, Myrtaceae, Gesneraceae, Mimosaceae, Polygalacea, Vitaceae, Zingeberaceae, Poaceae dan Theaceae. SedangkanVerbenaceae hanya di temukan 2 jenis, hal ini karena  Verbenaceae lebih banyak pada daerah yang mendapat cahaya matahari langsung.

            Menurut Tjitroseopomo (2000), Verbenaceae merupakan anggota sub kelas Asteridae, yang termasuk kedalam ordo lamiales,dan termasuk kedalam tumbuhan biji tertutup (angiospermae), suku ini membawahi lebih dari 200 marga dan seluruhnya meliputi sekitar 2.000 jenis,terutama terdapat di daerah tropika. Habit biasanya semak, pohon atau sering memanjat.Daun berhadapan atau dalam karangan, tunggal atau majemuk, tanpa daun penumpu.Bunga zygomorph, berkelamin 2. Kelopak daun lekat, terpancung atau dengan gigi  taju 2-6,tetap melekat. Mahkota berdaun lekat,dengan tepian yang sering berbibir 2 sedikit atau banyak,bertaju 4-5. Benang sari hamper seluruhnya 4,kadang-kadang 2,terletak pada tabung mahkota,lepas,sama atau beberkas 2;kepala sari beruang 2. Staminodia ada atau tidak.Tonjolan dasar bunga kecil. Bakal buah menumpang, atau beruang 2, dengan 1-2 bakal biji tiap ruang, atau beruang 4,dengan 1 bakal biji tiap ruang. Tangkai putik di ujung. Buah batu berdaging atau berair, kadang-kadang buah pecah atau buah kotak  (Steenis,1978).

Jumlah famili Verbenaceae ini dari sekitar 100 genus dan 2600 spesies, sebagian besar distribusi pada daerah tropis atau subtropis Beberapa genus adalah Verbena(250); Lantana (150); Clerodendrum (400); Vitex (250); Lippa (200); Calllicarpa (140); Tectona (3), dan Avicennia (14). Verbenaceae kebanyakan herba didaerah dingin, tetapi di daerah tropis banyak berupa semak dan pohon. Jati (Tectonagrandis ) adalah pohon asli indomalaysia. Kayu batang relatif kebal terhadap rayap dan pembusukan, Kayu yang luar biasa dan cocok untuk dek pada perahu, perabotan, dan lantai. Pada verben di Eropa (verbena officinalis) pernah dianggap sebagai obat semua penyakit. Verben yang paling sering ditanam dikebun adalah V. Hybrid dari brazil selatan. Lantana yang terdapat di Amerika bagian daerah tropis sering ditanam sebagai tanaman pekarangan atau sebagai tanaman pagar. Pada daerah subtropis, Lantana menjadi tanaman hama yang dapat menyebabkan keracunan pada ternak. Spesies Lippiecitriodora menghasilkan minyak verben. Di daerah tropis, beberapa spesies Clerodendrum ditanam sebagai tanaman hias diantaranya C.paniculum (pagoda bunga) dan C.Thomsonie.   Callicarpa Americana tanaman semak yang buahnya dapat digunakan sebagai hiasan, selain ituanggota Verbenaceae yang dikenal karena bunganya yang cantik dan berwarna biru atau putih adalahVutex agnus-castus. Dilihat dari segi ekonomi anggota verbenaceae ini,memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi misalnya kayu jati yang digunakan sebagai dinding rumah atau perabotan lainnya(Jones, 1987).

3.2  Monograf

3.2.1 Stachytarpheta indicaVahl( Gambar 1)

Corner, E. J. H and Watanabe. Illustrated guide to Tropical Plants.1969. Hal: 767 ;Steenis, C. G. G. H Van.Flora untuk sekolah di Indonesia.1978. Hal 359.

Habitnya frustescens, radix primaria, tinggi 1-3m di atas permukaan tanah, arah tumbuh ke atas, erectus.Batang teres, permukaan batang leavis, percabangan monopodial. Daun: Tunggal, berhadapan; panjang tangkai 1,3 Cm, permukaan berambut, Ovatus,panjang daun 5 – 18,3 cm, lebar daun 2 – 3,2 cm, basis obtusus , nervatio pinnatusapex obtusus.

Deskripsi diatas berdasarkan spesimen berikut : Sumatera barat,Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Harau,Kanagarian Tarantang,Jorong Lubuk Limpato,Cagar Alam Lembah Harau, ,23 – 25 Maret 2012, Alponsin, Afrida, Cindy, Elvina, Kharlina, Silvani , 30, (ANDA,str);Icha, Silvia, Rifky, Widya, Lita, Yenneli, Zicka, 63 (ANDA,str.); Buti, Diah, Dhila, Monic, Rizka, Siska, Shinta, Yanto, 52 (ANDA, str).

Tumbuhan yang berasal dari daerah tropis ini bisa ditemukan dari dataran rendah sampai ketinggian 1250 m dpl, seperti di Indonesia dan daerah tropis lainya. Tanaman ini terdapat  pada tempat-tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau agak ternaung , banyak dipakai sebagai tanaman pagar.

Tanaman ini memiliki warna daun hijau cerah bila dibandingkan dengan Starchytapheta jamaicensis,dan venasi kurang terlalu jelas.

si

3.2.2 Stachytarpheta jamaicensis Vahl ( Gambar 2)

Soerjani, M.A.J.G.H. Kostermans, G.Tjitrosoepomo.Weeds OfRice In Indonesia.1987 hal : 560 ;Van Steenis.Flora untuk sekolah di Indonesia.1978. Hal 358.

Habit : perdu, tegak, 1-2meter. Daun : Tunggal,panjang tangkai 5,2 cm, alternatus, 2,5-7 x 1,0- 4 cm, surface kasar,venasi tampak jelas,,Sircumscriptio ovatus, apex acutus,basis attenuatus, margo serratus. Bunga :spika,axilaris, bunga duduk tanpa tangkai, ungu kebiruan dan putih.

Deskripsi diatas berdasarkan spesimen berikut : Sumatera barat,Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Harau,Kanagarian Tarantang,Jorong Lubuk Limpato, Cagar Alam Lembah Harau,23 – 25 Maret 2012,Adrian, Inelvi, Muti, Nanda, Riska, Yusra, zakia,86 (ANDA,str); Icha, Lita, Silvia, Rifky, Widya, Yenneli, Zicka, 99  (ANDA, str.); Dewi, Hirzan, Lisa, Loli, Melly, Merry, Sindi, Wina, 003 (ANDA, str).

            Tanaman ini berasal dari Amerika Tropis,dan tersebar di bagian – bagian bumi lainnya yang beriklim tropis seperti Indonesia khususnya di jawa bagian barat,lebih dari 500 mdpl.

Tanaman ini dapat dikenali dari venasi yang terlihat jelas atau menonjol,dan bunga majemuk spika.

sj

3.2.3 Clerodendron inerme BL (Gambar 3)

 Corner, E. J. H  and  Watanabe. Illustrated Guide to Tropical Plants.1969. Hal:755; Van Steenis.1978.Flora untuk sekolah di Indonesia.Hal 363

Habit  perdu kadang menjalar melebar di permukaan tanah, dengan ketinggian kurang dari 2 m. Daun : Hijau tua mengkilap di bagian atas, kaku dan tertekuk ke dalam,berlawanan, elip atau bulat memanjang,ujung  meruncing. panjang 3-4 cm. Bunga : Berbentuk lonceng.di ketiak. Mahkota : 5, putih bersih, bagian bawahnya bertangkai panjang. Kelopak bunga: hijau dan jarak agak jauh dari daun mahkota. Benang sari: terjurai sangat panjang jika dibandingkan dengan mahkota bunga, berwarna merah keunguan. Buah : Berbentuk bulat telur, warna hijau hingga kecoklatan, permukaan mengkilat dan berdaging. Ukuran: diameter buah 7-10 mm.

Deskripsi diatas berdasarkan spesimen berikut : Sumatera barat, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Harau,Kanagarian Tarantang,Jorong Lubuk Limpato,Cagar Alam Lembah Harau, 23 – 25 Maret 2012, Aldo, Anis, Hana, Mega, Rahmi, Zea,06 (ANDA,fl).

Tanaman ini tersebar dari pantai India sampai Australia subtropis dan tropis, hampir seluruh Pasifik, dan ke arah utara ke Cina Selatan,habitat tanaman pada tanah payau,sekitar laut. Akar dan daun tanaman ini dapat digunakan sebagai obat gangguan perut karena keracunan ikan laut(Shidqi,2011).

Tanaman ini mirip seperti bunga melati namun corolla tubenya lebih panjang,dan daunnya lebih lebar.

ci

3.2.4 Clerodendron scandens Poir ( Gambar 4 )

 

 Corner, E. J. H  and  Watanabe. Illustrated guide to Tropical Plants.1969. Hal:757.

Habit frustescens, radix primaria, tinggi 1-3m di atas permukaan tanah, arah tumbuh ke atas, erectus atau memanjat. Batang teres, permukaan batang leavis, percabangan monopodial. Daun: phylotaxis oppositus, nervatio pinnatus, sircum scriptio ovatus, apex acuminatus, basis obtusus, surface laevis, panjang daun 2,2 – 10,7 cm, lebar daun 2 – 5,5 cm.

Deskripsi diatas berdasarkan spesimen berikut : Sumatera barat,Kabupaten Lima Puluh Kota, Kecamatan Harau,Kanagarian Tarantang,Jorong Lubuk Limpato,Cagar Alam Lembah Harau,23 – 25 Maret 2012, Ayu,Dila,Eldias,Fikria,Miming,Nurul,Wila,80 (ANDA,fl).

Tanaman ini terdiri  atas91marga dan2000spesies:terutamatropis dansubtropis, 20 marga dan jenis182di Cina. Tanaman ini  juga banyak terdapat di Indonesia,karena persebarannnya pada daerah tropis seperti Indonesia.

Tanaman ini memiliki  tangkai sari berwarna putih yang panjang dan menguntai.

cs
KESIMPULAN DAN SARAN

 

4.1 Kesimpulan

Dari kuliah lapangan yang telah dilakukan di dapat kesimpulan yaitu :

  1. Didapatkan 55 jenis tumbuhan dengan 25 famili. Famili yang didapat  antara lain adalah Acanthaceae ,Asteraceae ,Capparidaceae , Guttiferaceae ,Cyperaceae ,Euphorbiaceae, Myrsinaceae, Symplocaceae, Violaceae,  lauraceae, Eriocaulaceae Lorantaceae, Malvaceae, Melastomataceae, Oxalidaceae,  Myrtaceae, Gesneriaceae , Mimosaceae,  Polygalaceae, Rubiaceae, Vitaceae, Verbenaceae,  Zingiberaceae ,Poaceae dan Theaceae.
  2. Jenis dari famili Verbenaceae yang ditemukan adalah Clerodendron minahassae, Stacytarpheta indica, Stachytarpheta jamaicensis, Clerondenron inerme, dan Clerodendron scandens.

4.2  Saran

  1. Dalam setiap sampel yang di dapat usahakan jangan sampai ada yang rusak.
  2. Jangan sampai ada yang salah dalam setiap pemberian nama pada tanaman.
  3. Bagi pekerjaan dengan baik pada setiap anggota kelompok.

 

DAFTAR PUSTAKA

Carr,G. 2004. Verbenaceae. http://www.botany,hawai.edu/Faculty/Carr/verben. 19 April  2012.

Corner, E. J. H and Watanabe. 1969. Illustrated guide to Tropical Plants. Hirokawa Publishing Company, Inc. Tokyo.

Dept. Kehutanan. 2001.http://www.dephut.go.id/INFORMASI/INFPROP/Inf-SBar. PDF. 20 april 2012.

 Jones, Samuel B. and A.E.Luchsinger. 1987. Plant Systematic Second Edition.. McGraw-Hill: Singapore.

Shidqi, M. 2011. Jenis – jenis Tumbuhan Mangrove di Kepulauan Karimun Jawa. dihttp://muhammadshidqi.blogspot.com/2011/05/jenis-jenis-mangrove-di-kepulauan.html.30 april 2012.

Soerjani, M, A.J.G.H. Kostermans, dan G. Tjitrosoepomo 1987. Weeds of Rice in Indonesia I. Balai Pustaka. Jakarta.

  1. Tamin, Syamsuardi, dan Nurainas. 2006. Teaching Grant Technological and Professional Skills Development Sector Project (TPSDP). Padang.

Tjitrosoepomo, G. 1991. Dasar-Dasar Taksonomi Tumbuhan. Universitas Gadjah Mada . Yogyakarta.

Tjitrosoepomo, G. 2000. Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta). Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Van Steenis, C. G. G. J. 1978. Flora untuk Sekolah di Indonesia (Terjemahan). Universitas Gadjah Mada. Bandung.

Whitmore, T.C. 1975. Tree Flora of Malaya Volume II. Forest Department Ministry of Industries. Malaysia : 115.

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a comment